Globalisasi memiliki dampak yang begitu pesat menimbulkan ketimpangan budaya sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam kehidupan masyarakat. Dan penyerapan budaya asing ini ternyata paling mempengaruhi para kaum muda lho, baik dari segi budaya, ekonomi, fashion, gaya hidup, dan minat. Terkait dengan minat, karya seperti cerita-cerita nasional, sejarah kurang diminati oleh kaum muda dibandingkan karya cerita asing yang masuk ke Indonesia. Hayo, siapa nih yang justru lebih tahu sejarah negara asing lewat drama-drama atau serial Netflix daripada sejarah di tanah air kita?
Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa DKV ISTTS, Edbert Christian Wenata, membuat sebuah karya film animasi yang mengankat peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato. Peristiwa ini merupakan salah satu cerita heroik yang sangat penting bagi Indonesia khususnya kota Surabaya. Film animasi ini dibuat dengan menggunakan teknik parallax lho, sudah tahu belum teknik ini? Teknik parallax sendiri adalah sebuah teknik mengacu pada perubahan posisi obyek ketika dilihat melalui dua sudut pandang yang berbeda terkait dengan foreground dan background sehingga menciptakan sebuah ilusi pandang yang artistic dan dinamis.
Selain dari teknik yang keren, style animasi nya menggunakan style modern anime yang juga sangat digemari anak muda nih. Daripada makin kepo dengan karyanya, yuk langsung tonton film nya disini ya!