Buku Ilustrasi Berdasarkan Cerita Rakyat “Ulelean Perena Toraya”

Di era saat ini, kebiasaan membaca buku yang berkaitan dengan cerita rakyat sudah mulai jarang dilakukan. Anak-anak kini disibukkan dengan kehadiran teknologi yang membuat mereka lupa waktu, dan pengalaman literasi merekapun sangat sedikit. Bahkan orangtua kini sangat jarang atau bahkan sudah tidak pernah menceritakan sebuah ulelean parena Toraya (cerita rakyat Toraja) karena tak ada waktu untuk menceritakan. Tak hanya pesan moral, nilai-nilai historis yang diangkat dalam sebuah ulelean pare dapat mengenalkan budaya dan sejarah yang ada di Toraja.

Berangkat dari problema ini, mahasiswi DKV ISTTS, Dorothy Bunga Posende, membuat buku ilustrasi Ulelean Perena Toraja sebagai karya tugas akhirnya. Ia menuturkan bahwa tujuan dari pembuatan buku ilustrasi tersebut adalah untuk mengenalkan kisah-kisah ulelean pare yang diceritakan di Toraja sambal belajar membaca dan mengenal bahasa Toraja sejak dini pada anak-anak yang memiliki keturunan Toraja yang berusia 6-8 tahun yang hidup di perantauan.

Buku Ilustrasi “Ulelean Parena Toraya” memiliki keunikan dibandingkan dengan buku ilustrasi pada umumnya, dimana buku ilustrasi ini memiliki dua bahasa (bilingual) yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Toraja. Selain itu, Buku Ilustrasi karyanya juga merupakan salah satu media pembelajaran dalam mengenalkan mengenalkan warna-warna khas Toraja yang dominan menggunakan warna-warna hangat. Selain itu, terdapat berbagai topik cerita yang berbeda-beda dengan makna yang kontras dengan kehidupan saat ini. Penasaran kan dengan karyanya? Yuk kita simak cuplikannya di bawah ini!

DKV ISTTS
Jalan Ngagel Jaya Tengah 73-77, Surabaya, Indonesia
082122907788
infopmb@stts.edu
Copyright 2023 S1 Desain Komunikasi Visual Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya